Bore up Suzuki Satria FU 24 DK
Posted: 24 Oktober 2011 by ratspeed in drag bike, Fungsi dan Cara Kerja, MESIN DAN BALAPTag:balap, bore up, camshaft racing, drag, knalpot racing, kohar, noken as, Porting, porting - polished, racing, satria, suzuki, suzuki satria fu150
Alhamdulillah,
Puji syukur kepada Allah SWT yang terus melimpahkan banyak rahmat dan rizky nya kepada kami. Kini kami semakin dipercaya menangani mesin motor Suzuki Satria F150, teknologi multivalve digabung dengan sistem DOHC , semakin membuat kami tertantang berpikir. Bukan hanya tentang bagaimana membuat motor kencang, atau bertenaga besar. Karena itu terlalu mudah. Tantangannya adalah, motor bertenaga besar, dengan modifikasi minimalis, yang awet, dan irit konsumsi bahan-bakar. Mumet…
Langsung kami sowan ke bengkel balap mobil kenalan, adalah cak Amin, engineer SMS motorsport di dekat kampus UPN Surabaya, pria ramah ini enak banget kalau diajak sharing, terutama tentang porting cylinder head mesin 4 klep. Mulai dari teori, hingga dicontohkan hasil portingnya, bagian mana yang menurut pengalaman dia boleh diambil dan tidak. Wow, mendengar beliau cerita ini rasanya seperti mendengar cerita stensilan, birahi sontak memuncak, omongannya tentang mesin begitu vulgar, ngga’ kuku… hehehe
Tak terasa gelas kopi dan bungkus rokok sudah habis malam itu, kami pun pamit pulang. Di dalam perjalanan hingga tidur pun semua wejangan terngiang-ngiang dalam mimpi. Inilah ilmu yang ditularkan, hingga membawa suzuki satria fu milik pelanggan dari kota apel, Malang, mampu meraung kuat di ruang dynotest milik Yamaha Banyuwangi Motor – Undaan Surabaya.
BORE UP!
Yeah, kenapa dipikir pusing, A.Graham Bell selalu bilang dalam bukunya four stroke engine performance tuning, BORE UP adalah hal termudah meningkatkan tenaga, kelebihan 8 milimeter ekstra luasan piston scorpio bisa dimanfaatkan memompa dapur pacu mesin. Mengandalkan stroke standard motor, sanggup mendongkrak kapasitas silinder menjadi 187 cc.
Penambahan 27 % kapasitas silinder belum tentu membawa tambahan tenaga dengan prosentase sama jika tanpa diimbangi modifikasi sempurna dan perhitungan cermat. Tapi setidaknya kita sudah ada modal menuju motor kencang! So kenapa ragu…
KOMPRESI
Mengapa motor standard bisa awet bertahun-tahun, sebaliknya motor balap race / drag umur nya dapat dihitung dalam jam kerja? Jawabannya hanya satu , KOMPRESI. Kompresi adalah sumber utama penghasil tenaga, namun juga sumber perusak durabilitas mesin. Mengapa? Kamu kira pabrikan honda, suzuki, yamaha itu membuat motor di Indonesia untuk balapan, bukan! Hanya untuk harian dan jalan-jalan ke pasar. Oleh karenanya kebanyakan memiliki kompresi antara 9 – 10 : 1, rendah banget. Kebetulan FU dengan karakter sport memiliki kompresi 10.5 : 1. Makanya sejak lahir dia sudah lebih kencang dari motor bebekmu , hehehe…
Mengukur dan menjaga kompresi tetap rendah adalah tugas engineer, memastikan ketepatan pemilihan oktan bahan-bakar yang dipakai sesuai modifikasi adalah kewajiban pemilik motor. Karena tantangannya harus awet maka kompresi dinaikkan sedikit saja di angka 11 : 1. Kok bisa ? Kapasitas melonjak kok kompresi tetap rendah? Harusnya kan minim udah 13 : 1.
Ayo sekali-kali kita belajar, bagaimana menurunkan kompresi!
Hehehe…
- Penambahan paking blok cylinder : paking blok maupun paking head berpengaruh terhadap jarak atap piston terhadap kubah, celah ini semakin renggang maka kompresi pun semakin turun.
- Mendesain piston dengan atap cekung, seperti milik motor honda karisma, jangan yang dome terus
Toh buktinya enak, motor ringan dan nafas terus hingga belasan ribu rpm.
- Melebarkan kubah ruang bakar dengan pisau tuner, ingat perbandingan kompresi adalah pembagian antara kubah ruang bakar melawan silinder, pembentukan ulang kubah ruang bakar sesuai volume silinder yang baru mutlak perlu.
apalagi ya… dari cam juga bisa,
nanti dulu tapi ya …
Kekuatan Porting
Konfigurasi katup inlet 22 milimeter milik fu dalam memasok bahan bakar ke silinder dirasa cukup. – cukup maksa maksudnya hahaha… karena sebenernya ya tidak cukup, dicukup-cukup kan karena dana nya sang empu motor belum cukup buat bikin klep dengan lebar yang cukup hehehehe… cukup bingung kan bacanya. Lagipula membuat klep lebar butuh waktu dan antrian lama di proses fabrikasi / pembubutan. Bagaimana solusinya?
Meniru cylinder head honda estillo jawara milik team SMS Drag Racing yang turun di kelas sedan 1.700 cc standard, dimana memainkan cam dan klep adalah haram hukumnya, jadi yang diandalkan ya kompresi dan porting, gila! Melebarkan kiri kanan porting serta fokus di bowl area adalah jawabannya. Lebar porting dibuat 32 milimeter. Dengan melebarkan kita berusaha menambah air flow tapi tanpa mengurangi gas speed. Kenapa? Karena ini sebetulnya mesin maksa, klep kecil kecenderungannya hisapannya terlalu cepat.
Berpikir ala konvergen dan divergen. Memang jika hanya portingnya saja yang dibesarkan efeknya tidak akan se-istimewa jika klepnya disesuaikan, repot kan. Namun karena menjaga konfigurasi mesin tetap Big Bore, dimana dia memiliki langkah pendek cenderung piston speed lebih rendah, mesin dirasa mampu dipacu belasan ribu RPM untuk mengejar kecepatan udara dalam porting. Coba deh lihat spec motor special engine macam, Honda CRF 250, piston 78mm stroke cuma 52mm. Yamaha Yz250f , piston 77mm stroke cuma 54mm. Atau sang jawara drag FFA milik tim kolor ijo, KTM 250 sx-f diameter piston 76mm stroke 55mm. Semuanya pistonnya gede-gede, stroke nya relatif jauh lebih rendah. Portingnya bagaimana hayo…? Search di google deh… itu pedoman untuk bikin fu
Noken as gemuk
Kalau kita disuruh mempertahankan noken as standard? Bisa! Namun ya setengah mati nyetingnya dan tenaga tidak keluar maksimal. Lagipula kita kan punya ilmu, kenapa tidak dilakukan demi manfaat yang lebih banyak. Nah, disini peranan noken as kerbau baru diperlukan. Ketika efisiensi volumetrik sukar dijangkau dari konfigurasi katup, maka durasi dan lifter noken as lebih dimainkan. Terutama durasi katup, ketika ditunjukkan camshaft honda estillo yang dipapas 2 milimeter hanya untuk mengejar profil, tapi ternyata cuma menambah lifter 1 milimeter, kita sangsi mampu memberikan tenaga lebih. Namun kata cak amin, cam seperti itu ternyata mampu memberi lebih banyak flow dibanding cam hi-lifter. Efeknya lari kendaraan lebih nyedo0o0o0t kaya 2 tak, bukan kaya bencong lho… ^_^
Oke, tinggal kita tiru dan sempurnakan, daripada main papas, kali ini noken as standard fu kita babet dengan las argon setebal 2 milimeter, kemudian digerinda ulang untuk menghasilkan lifter + 1 milimeter namun dengan profil lebar. Dengan main las, pantat cam tidak tersentuh, sehingga kami masih bisa memasang dekompresi cam, alias ntar kalo nyelah ga susah. Alhasil, electric starter pun masih mudah dinyalakan, tekan langsung greng. Celah shiem terhadap cam 0,10 milimeter inlet, 0,12 milimeter outlet. Suara cam bisa diminimalisir cuma husuk husuk husuk gitu suaranya agak2 ngosos gitu deh hehehehe
Belum mampu membeli pir klep racing, bisa diakali dengan penambahan ganjal ring setebal 1 milimeter dibawah pir klep inlet dan 0,7 milimeter dibawah pir klep out. Kalau ada duit buat beli pir katup racing, pasti kita tambahi modifikasi back cut valve, tambahan tenaga 10 % lagi bisa didapatkan. Hufffttt… emane…
SUPPORTING APPAREL
Perangkat pembantu tenaga lain adalah CDI Rextor adjustable, karburator pe 28 milimeter, knalpot aftermarket, kampas kopling suzuki RG150R, pir kopling TDR. Dibeli karena memang dibutuhkan. CDI itu diperlukan untuk menaikkan pengapian di 37 derajat menjelang TMA serta membuka limiter , sehingga ketika diumpan di 12,000 RPM mesin cepat teriak bersambung tidak terputus pengapiannya.
Kampas kopling dan pir kopling dibeli karena bawaan standard sudah selip menerima tenaga baru, kalau ga selip ya pake aja yang standard. PE 28 milimeter diharapkan mampu terus menyuplai tenaga di putaran menengah ke atas, kenapa ga make karburator lebih besar? Sebenernya pengen, tapi sang pemilik motor masih takut boros, hihihi…
Semua sudah tertata rapih, bismillahirrahmanirrahim… mesin dinyalakan, road testing… top speed ternyata mampu menembus 150 kpj, wow… tipuan speedometer atau sugesti? Belum asyik kalo belum dicoba balap 800 meteran , hasilnya melibas mx 200cc, megapro 200cc 23dk tipis 2 body, bahkan melibas jauh kawasaki-zx modifan ibukota yang sudah piston tiger klep tiger dengan topspeed 170 kpj (ternyata yang kencang speedometernya aja) wkwkwk…
Kalau kata tuner modern, apalah arti sebuah topspeed tanpa fakta empiris hasil modifan kamu? HOAK! Lebih baik dynotest… okeeeyy… kita jabanin. Langsung mengangkat telf untuk menghubungi mas Adi dari Dealer Resmi Yamaha Banyuwangi Motor, disana tersedia dynotest sportdevice dari REXTOR, kita janjian khusus untuk menyewa alat dyno nya. Perjalanan dari sidoarjo ke surabaya sejauh 40 kilometer, ditempuh hanya untuk mengetahui hasil testing. Dan inilah hasilnya, Power 24 DK meruncing hingga di puncak 11,000 RPM, Torsi besar sudah didapat di 9,000 RPM 17.5 Nm, kata mas Adi jika mampu sedikit lagi menyempurnakan jetting karburator maka tenaga 25 dk bukan tidak mungkin mudah diraih. Bagaimanapun, tetap patut disyukuri dari hanya modal sederhana , berbuah kebahagiaan pemiliknya…

Tetap Sehat – Tetap Semangat : Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari!
be our friend @ facebook : Swega RAT, Abby Yasa Yanuar, Kicky RAT, Wawan RAT
Puji syukur kepada Allah SWT yang terus melimpahkan banyak rahmat dan rizky nya kepada kami. Kini kami semakin dipercaya menangani mesin motor Suzuki Satria F150, teknologi multivalve digabung dengan sistem DOHC , semakin membuat kami tertantang berpikir. Bukan hanya tentang bagaimana membuat motor kencang, atau bertenaga besar. Karena itu terlalu mudah. Tantangannya adalah, motor bertenaga besar, dengan modifikasi minimalis, yang awet, dan irit konsumsi bahan-bakar. Mumet…
Langsung kami sowan ke bengkel balap mobil kenalan, adalah cak Amin, engineer SMS motorsport di dekat kampus UPN Surabaya, pria ramah ini enak banget kalau diajak sharing, terutama tentang porting cylinder head mesin 4 klep. Mulai dari teori, hingga dicontohkan hasil portingnya, bagian mana yang menurut pengalaman dia boleh diambil dan tidak. Wow, mendengar beliau cerita ini rasanya seperti mendengar cerita stensilan, birahi sontak memuncak, omongannya tentang mesin begitu vulgar, ngga’ kuku… hehehe
Tak terasa gelas kopi dan bungkus rokok sudah habis malam itu, kami pun pamit pulang. Di dalam perjalanan hingga tidur pun semua wejangan terngiang-ngiang dalam mimpi. Inilah ilmu yang ditularkan, hingga membawa suzuki satria fu milik pelanggan dari kota apel, Malang, mampu meraung kuat di ruang dynotest milik Yamaha Banyuwangi Motor – Undaan Surabaya.
BORE UP!
Yeah, kenapa dipikir pusing, A.Graham Bell selalu bilang dalam bukunya four stroke engine performance tuning, BORE UP adalah hal termudah meningkatkan tenaga, kelebihan 8 milimeter ekstra luasan piston scorpio bisa dimanfaatkan memompa dapur pacu mesin. Mengandalkan stroke standard motor, sanggup mendongkrak kapasitas silinder menjadi 187 cc.
Penambahan 27 % kapasitas silinder belum tentu membawa tambahan tenaga dengan prosentase sama jika tanpa diimbangi modifikasi sempurna dan perhitungan cermat. Tapi setidaknya kita sudah ada modal menuju motor kencang! So kenapa ragu…

FU turing bore up scorpio
Mengapa motor standard bisa awet bertahun-tahun, sebaliknya motor balap race / drag umur nya dapat dihitung dalam jam kerja? Jawabannya hanya satu , KOMPRESI. Kompresi adalah sumber utama penghasil tenaga, namun juga sumber perusak durabilitas mesin. Mengapa? Kamu kira pabrikan honda, suzuki, yamaha itu membuat motor di Indonesia untuk balapan, bukan! Hanya untuk harian dan jalan-jalan ke pasar. Oleh karenanya kebanyakan memiliki kompresi antara 9 – 10 : 1, rendah banget. Kebetulan FU dengan karakter sport memiliki kompresi 10.5 : 1. Makanya sejak lahir dia sudah lebih kencang dari motor bebekmu , hehehe…
Mengukur dan menjaga kompresi tetap rendah adalah tugas engineer, memastikan ketepatan pemilihan oktan bahan-bakar yang dipakai sesuai modifikasi adalah kewajiban pemilik motor. Karena tantangannya harus awet maka kompresi dinaikkan sedikit saja di angka 11 : 1. Kok bisa ? Kapasitas melonjak kok kompresi tetap rendah? Harusnya kan minim udah 13 : 1.
Ayo sekali-kali kita belajar, bagaimana menurunkan kompresi!

- Penambahan paking blok cylinder : paking blok maupun paking head berpengaruh terhadap jarak atap piston terhadap kubah, celah ini semakin renggang maka kompresi pun semakin turun.
- Mendesain piston dengan atap cekung, seperti milik motor honda karisma, jangan yang dome terus

- Melebarkan kubah ruang bakar dengan pisau tuner, ingat perbandingan kompresi adalah pembagian antara kubah ruang bakar melawan silinder, pembentukan ulang kubah ruang bakar sesuai volume silinder yang baru mutlak perlu.
apalagi ya… dari cam juga bisa,

Kekuatan Porting
Konfigurasi katup inlet 22 milimeter milik fu dalam memasok bahan bakar ke silinder dirasa cukup. – cukup maksa maksudnya hahaha… karena sebenernya ya tidak cukup, dicukup-cukup kan karena dana nya sang empu motor belum cukup buat bikin klep dengan lebar yang cukup hehehehe… cukup bingung kan bacanya. Lagipula membuat klep lebar butuh waktu dan antrian lama di proses fabrikasi / pembubutan. Bagaimana solusinya?
Meniru cylinder head honda estillo jawara milik team SMS Drag Racing yang turun di kelas sedan 1.700 cc standard, dimana memainkan cam dan klep adalah haram hukumnya, jadi yang diandalkan ya kompresi dan porting, gila! Melebarkan kiri kanan porting serta fokus di bowl area adalah jawabannya. Lebar porting dibuat 32 milimeter. Dengan melebarkan kita berusaha menambah air flow tapi tanpa mengurangi gas speed. Kenapa? Karena ini sebetulnya mesin maksa, klep kecil kecenderungannya hisapannya terlalu cepat.
Berpikir ala konvergen dan divergen. Memang jika hanya portingnya saja yang dibesarkan efeknya tidak akan se-istimewa jika klepnya disesuaikan, repot kan. Namun karena menjaga konfigurasi mesin tetap Big Bore, dimana dia memiliki langkah pendek cenderung piston speed lebih rendah, mesin dirasa mampu dipacu belasan ribu RPM untuk mengejar kecepatan udara dalam porting. Coba deh lihat spec motor special engine macam, Honda CRF 250, piston 78mm stroke cuma 52mm. Yamaha Yz250f , piston 77mm stroke cuma 54mm. Atau sang jawara drag FFA milik tim kolor ijo, KTM 250 sx-f diameter piston 76mm stroke 55mm. Semuanya pistonnya gede-gede, stroke nya relatif jauh lebih rendah. Portingnya bagaimana hayo…? Search di google deh… itu pedoman untuk bikin fu

Noken as gemuk
Kalau kita disuruh mempertahankan noken as standard? Bisa! Namun ya setengah mati nyetingnya dan tenaga tidak keluar maksimal. Lagipula kita kan punya ilmu, kenapa tidak dilakukan demi manfaat yang lebih banyak. Nah, disini peranan noken as kerbau baru diperlukan. Ketika efisiensi volumetrik sukar dijangkau dari konfigurasi katup, maka durasi dan lifter noken as lebih dimainkan. Terutama durasi katup, ketika ditunjukkan camshaft honda estillo yang dipapas 2 milimeter hanya untuk mengejar profil, tapi ternyata cuma menambah lifter 1 milimeter, kita sangsi mampu memberikan tenaga lebih. Namun kata cak amin, cam seperti itu ternyata mampu memberi lebih banyak flow dibanding cam hi-lifter. Efeknya lari kendaraan lebih nyedo0o0o0t kaya 2 tak, bukan kaya bencong lho… ^_^

camshaft racing suzuki raider RAT

Belum mampu membeli pir klep racing, bisa diakali dengan penambahan ganjal ring setebal 1 milimeter dibawah pir klep inlet dan 0,7 milimeter dibawah pir klep out. Kalau ada duit buat beli pir katup racing, pasti kita tambahi modifikasi back cut valve, tambahan tenaga 10 % lagi bisa didapatkan. Hufffttt… emane…

chipatkai.. tukang bubut andalan lagi me-reamer head fu
Perangkat pembantu tenaga lain adalah CDI Rextor adjustable, karburator pe 28 milimeter, knalpot aftermarket, kampas kopling suzuki RG150R, pir kopling TDR. Dibeli karena memang dibutuhkan. CDI itu diperlukan untuk menaikkan pengapian di 37 derajat menjelang TMA serta membuka limiter , sehingga ketika diumpan di 12,000 RPM mesin cepat teriak bersambung tidak terputus pengapiannya.
Kampas kopling dan pir kopling dibeli karena bawaan standard sudah selip menerima tenaga baru, kalau ga selip ya pake aja yang standard. PE 28 milimeter diharapkan mampu terus menyuplai tenaga di putaran menengah ke atas, kenapa ga make karburator lebih besar? Sebenernya pengen, tapi sang pemilik motor masih takut boros, hihihi…
Semua sudah tertata rapih, bismillahirrahmanirrahim… mesin dinyalakan, road testing… top speed ternyata mampu menembus 150 kpj, wow… tipuan speedometer atau sugesti? Belum asyik kalo belum dicoba balap 800 meteran , hasilnya melibas mx 200cc, megapro 200cc 23dk tipis 2 body, bahkan melibas jauh kawasaki-zx modifan ibukota yang sudah piston tiger klep tiger dengan topspeed 170 kpj (ternyata yang kencang speedometernya aja) wkwkwk…
Kalau kata tuner modern, apalah arti sebuah topspeed tanpa fakta empiris hasil modifan kamu? HOAK! Lebih baik dynotest… okeeeyy… kita jabanin. Langsung mengangkat telf untuk menghubungi mas Adi dari Dealer Resmi Yamaha Banyuwangi Motor, disana tersedia dynotest sportdevice dari REXTOR, kita janjian khusus untuk menyewa alat dyno nya. Perjalanan dari sidoarjo ke surabaya sejauh 40 kilometer, ditempuh hanya untuk mengetahui hasil testing. Dan inilah hasilnya, Power 24 DK meruncing hingga di puncak 11,000 RPM, Torsi besar sudah didapat di 9,000 RPM 17.5 Nm, kata mas Adi jika mampu sedikit lagi menyempurnakan jetting karburator maka tenaga 25 dk bukan tidak mungkin mudah diraih. Bagaimanapun, tetap patut disyukuri dari hanya modal sederhana , berbuah kebahagiaan pemiliknya…

Dyno result

dyno graph satria fu
RAT RACING FACTORY
RAYA BYPASS JUANDA
SIDOARJO – JAWA TIMUR
0856 455 77 007be our friend @ facebook : Swega RAT, Abby Yasa Yanuar, Kicky RAT, Wawan RAT
Korek harian suzuki shogun 125
Posted: 12 Oktober 2011 by ratspeed in MESIN DAN BALAPTag:bore up, colek noken as, korek harian, korek mesin, modif, modifikasi motor, porting - polished, shogun 125, suzuki

Gimana caranya mentokin speedometer... ?
Flashback ke tahun 97an, shogun kebo menjadi primadona balap, melebihi Honda grand, supra, atau yamaha crypton… Terkenal unggul karena dimensi pistonnya paling gede, dan payung klep paling gede pula, disokong cdi Shindengen yang masih dicari-cari hingga saat ini, putaran atas shogun memang menggila. Hingga kini suzuki kukuh mengembangkan performa motornya dalam balutan konsep suzuki shogun 125.
Memiliki bakat kencang, sehingga modifikasi mesin shogun 125 bisa dimulai dari langkah yang tidak terlalu ekstreme. Basic mesin dibekali stroke 55 milimeter, dan lingkar piston 53,5 milimeter, asupan bahan bakar yang mampu ditampung silinder sebanyak 124cc merupakan sumber besaran tenaga Shogun mampu menjerit 9.6 ps @ 8,000 RPM. Bila kondisi mesin sehat maka tak sulit rasanya meningkatkan tenaganya mendekati angka 15 horsepower dengan sedikit colekan saja.

piston thunder 125
Shogun 125 memiliki diagonal baut tanam mesin Langkah pertama adalah, melengserkan piston standard dengan milik suzuki thunder 125, dengan dimensi 57 milimeter , kapasitas mesin dapat didongkrak menjadi 140cc. Semakin banyak modal yang dihisap, semakin banyak yang dipompakan ke ruang bakar, bum!! Hasil ledakan makin dahsyat = Tenaga makin besar.
Bukannya latah dan tanpa pertimbangan, mengapa berani bore up, karena diameter baut tanam shogun 125 cukup besar berarti sanggup menerima torsi pengencangan lebih kuat maka tidak diragukan mesin ini mampu menerima kompresi yang relatif besar. Kedua, ketebalan daging liner dari suzuki shogun 125 masih aman jika menerima piston thunder. Bahkan karena lubang tengah crankcase masih memiliki potensi untuk dibesarkan lagi hingga ke ukuran piston sonic 0.s 3.00 yang mendekati dimensi piston Honda Tiger. Hmmm…
Modifikasi Piston, Kubah ruang bakar
Setelah ganti piston harus modif ulang squish ? Oh, belum tentu… sabar dulu. Pabrikan suzuki mempunyai idealisme berbeda dibanding yamaha. Desain kubah ruang bakar hemi, atau menyerupai mangkok, biasanya memang agak lemah di putaran bawah. Oleh karenanya dengan meningkatkan kompresi , diharapkan mampu membantu akselerasi namun tanpa mengorbankan putaran atas juga.
Ruang bakar dalam kondisi standar setidaknya masih mudah untuk dihitung, volume V2 didapat 14,4cc. Dengan mendesain piston berkiblat pada bawaan pabrik maka kompresi sudah berada di angka 10.7 : 1, masih aman minum premium, atau bila piston thunder tadi didesain ulang menyerupai dome Suzuki smash, maka kompresi yang lebih tinggi bisa didapat tanpa harus melakukan pemapasan kepala silinder.

ruang bakar type hemi
Porting pasti menyesuaikan, tidak terbantahkan, revisi porting untuk meningkatkan efisiensi asupan bahan-bakar ke dalam silinder harus dilakukan. Bowl area, atau area disamping kiri-kanan bushing klep adalah fokus utama.
Noken as cukup ditambah lift +- 0.8 milimeter, dengan lifter yang tidak terlalu tinggi berarti pir klep standard masih bisa digunakan, pun pula tidak mudah floating. Demi amannya agar klep tidak bertabrakan dengan piston, maka coakan relief diperdalam dua kali lipat, atau +- 1.5 milimeter.
Untuk newbie / pemula, mempertahankan katup standard dirasa cukup dengan dimensinya 25 milimeter untuk inlet, dan 22 milimeter outlet, masih lebih baik daripada mio yang lebih sering di bore up 155 cc tapi klep masih standard… Entah ngirit mode : on, atau lagi bokek hehehe…

Bagi para pro, maniac mesin kencang, katup standard bisa dimodifikasi back cut, atau diganti dengan katup racing dari TK japan. Anti tanggung bisa juga head dimodifikasi untuk pemasangan katup honda sonic, namun yang ini memerlukan biaya tidak sedikit dan waktu ekstra sabar.

CDI BRT POWERMAX
Penutup acara modifikasi mesin adalah dengan hadirnya bintang tamu, CDI Powermax rancangan Tommy Huang dari Bintang Racing Team, Indonesia pastinya. Melengserkan cdi standard untuk memperkuat output pengapian dan menstabilkan arus. Disamping itu CDI BRT memiliki limitasi RPM yang lebih tinggi, sebenarnya sih butuhnya cukup 1,000 – 2,000 rpm lebih tinggi aja dari standardnya. Toh, bukan buat balap…
Pengaturan leher knalpot dan penataan ulang silinser di cak Sahek knalpot menjadi salah satu kuncian. Suara tetap halus, namun laju menggemaskan. Membuat rival-rival di jalan gemas jika tidak bisa mengejar motor halus tapi kencang hehehe… tapi seandainya mau melengserkan knalpot standard dengan full system costumize, maka tenaga lebih besar adalah harga yang pantas untuk dibayar.
Jeting karburator disesuaikan ulang, ingin open air filter yang memaksimalkan pasokan udara , atau tetap memakai sistem close loop seperti standard bawaan motor, umumnya pilot jet dan main jet tidak terlampau jauh dari standard , pj 22.5 , mj 105. Bila pasokan ingin maksimal bisa mengandalkan karburator pe 28 milimeter, disokong intake koso, maka tenaga mesin diputaran atas makin menggila.

karbu shogun125 primadona balap liar *otomotif
Piston kit suzuki thunder 125 rp. 250.000,-
overbore + bubut piston rp. 80,000,-
packing top set rp. 50,000,-
bobok knalpot rp. 75,000,-
porting polished cylinder head, colek kem, overhaul rp. 300,000,-
RAT MOTORSPORT SIDOARJO
raya bypass juanda no 1 :: sidoarjo :: jawa timur
0856.455.77.007
dragswega201@gmail.com
NOKEN AS RACING
Posted: 15 Agustus 2011 by ratspeed in RAT PROMOTIONTag:balap, drag, gerinda, grasstrack, honda, kawasaki, modifikasi, noken as, noken as racing, papas, roadrace, suzuki, Yamaha
Noken As Racing motor :: RAT MOTORSPORT
Menerima order :: Noken as racing untuk harian / touring / drag / grasstrack / roadrace
harga mulai Rp, 250,000,-
RAT MOTORSPORT INDONESIA
RAYA BYPASS JUANDA NO 1
SIDOARJO
085645577007
Menerima order :: Noken as racing untuk harian / touring / drag / grasstrack / roadrace
harga mulai Rp, 250,000,-
RAT MOTORSPORT INDONESIA
RAYA BYPASS JUANDA NO 1
SIDOARJO
085645577007
HEAD RACING BORE UP SUZUKI SATRIA FU 200cc
Posted: 15 Agustus 2011 by ratspeed in MESIN DAN BALAPTag:bore up, bore up fu 200cc, klep besar, noken as, piston scorpio, porting - polished, reamer karburator, suzuki satria fu150
Head racing satria fu new spec 2011
Mengapa head 4 klep lebih baik daripada yang 2 klep ?
Head multivalve apalagi suzuki satria fu, yang dibekali teknologi Double Over Headed Camshaft :: alias 2 batang klep diatas kepala silinder, bubungan in terpisah dengan bubungan out, adalah lompatan besar dalam dunia mesin motor indonesia. Jenjang karir bagi mekanik yang memahami sistem DOHC, bisa jadi melompat menangani mesin-mesin mobil, hmmm…
Belajarnya pun, kita harus bertolak kepada tuner mobil, salah satu anutan yang dipakai oleh RAT adalah, Bill Sherwood dari Sidney Australia. Beliau menerangkan bahwasanya head dengan jumlah klep inlet maupun out ganda , memiliki beberapa keunggulan, dibanding head konvensional.
Seperti salah satu ide untuk membangun motor harian kencang, adalah dengan BORE UP!
Jangan jadi banci dengan main tanggung, instalasi piston scorpio adalah pilihan tepat, kapasitas mesin melonjak menjadi 200 centi cubic. Kenapa ga stroke up? Dengan tetap mengandalkan langkah standard, kita masih bisa meneriakkan mesin FU dengan keras di RPM tinggi!! Dasar argumentasinya ada di teori yang bernama : Piston Speed.
yuk kita hitung, langkah fu 48,8 milimeter dikonversi dalam inches , menjadi 1,921 , anggap saja kita ingin mesin mampu teriak hingga 12.000 RPM. Maka hasil perkaliannya adalah 3.842 fpm. Mesin modern biasanya memiliki limit kinerja mesin di kisaran 4,000 fpm. Jadi sadarlah, 12,000 fpm adalah limitasi aman untuk kinerja kruk as dan part-lainnya. Mesin awet itu berasal dari mekanik yang cerdas dan pemilik motor yang menurut, jadi ketika keliling Indonesia naik fu bore up – cukup oper gigi di 11,000 RPM lah paling tinggi, dijamin aman selama seluruh penataan benar
Untuk balap? Lain lagi, mesin fu bisa dipaksa untuk teriak hingga 13,000 RPM lebih, apalagi mesin balap drag… hanya saja yang perlu kita tahu, dalam balap -selesai event mesin kita bongkar dan dievaluasi ulang, part-part apa yang perlu diganti jadi kelihatan, bukan menunggu rusak dan jebol.
Porting head adalah penentu utama apakah mesin sanggup teriak hingga belasan ribu RPM atau tidak. Meningkatkan aliran udara berarti meningkatkan performa mesin. Tidak semua bagian pada porting diambil oleh pisau tuner, bagian-bagian tertentu dengan kelokan tidak rata, dan area yang bumpy menjadi konsentrasi utama.
Pengaturan kompresi saat bore up menjadi kuncian, negosiasi antara tenaga dan bahan-bakar yang harus dipakai menjadi topik pembicaraan antara mekanik dan pemilik motor. Untuk dipakai sehari-hari penting untuk menjaga kompresi tidak terlampau tinggi dari desain pabrikan, untuk menjaga keawetan spare-part.
Lift noken as cukup ditinggikan 1 milimeter dari standard, durasi dibuka di kisaran 288 derajat, untuk lebih memberi banyak tenaga pada mesin. Durasi lebih besar berarti banyak bahan-bakar masuk ke dalam silinder, hal ini membutuhkan penyesuaian waktu penyalaan busi lebih maju, maka cdi REXTOR adjustable didaulat untuk menyelaraskan pembakaran. Pengkabut bahan-bakar dibantu dari moncong keihin pe28 yang sudah direamer 3 milimeter agar tidak terjadi jelaga dalam transfer tenaga hingga RPM tinggi. Kampas kopling suzuki RGR dan pir kopling suzuki smash menjadi andalan penghantar daya anti selip. Knalpot dengan pipa multi taper menggeser knalpot standard, apa yang bisa dipertahankan mungkin hanyalah tabung silincer standard, namun dalaman haruslah dimodifikasi ulang untuk meningkatkan tenaga.
Kini Suzuki satria FU 200 CC siap menemanimu di segala suasana, pencet electric starter – nya, … RRRrrrooOAAAAARRrrrRR!!!
Tetap Sehat! Tetap Semangat! Biar bisa modifikasi mesin tiap hari!!!
RAT MOTORSPORT INDONESIA
RAYA BYPASS JUANDA NO. 1
SIDOARJO
0856 455 77 007
mail us : dragswega201@yahoo.com
facebook : swega RAT, wawan RAT, kicky RAT, abby yasa yanuar
Mengapa head 4 klep lebih baik daripada yang 2 klep ?
Head multivalve apalagi suzuki satria fu, yang dibekali teknologi Double Over Headed Camshaft :: alias 2 batang klep diatas kepala silinder, bubungan in terpisah dengan bubungan out, adalah lompatan besar dalam dunia mesin motor indonesia. Jenjang karir bagi mekanik yang memahami sistem DOHC, bisa jadi melompat menangani mesin-mesin mobil, hmmm…
Belajarnya pun, kita harus bertolak kepada tuner mobil, salah satu anutan yang dipakai oleh RAT adalah, Bill Sherwood dari Sidney Australia. Beliau menerangkan bahwasanya head dengan jumlah klep inlet maupun out ganda , memiliki beberapa keunggulan, dibanding head konvensional.
- Mengurangi beban dan tenaga yang hilang akibat gesekan, utamanya di retainer set atau camshaft follower. Rocker-arm dan perangkatnya adalah kerugian, karena untuk membuka klep, noken as masih harus dimakelari oleh perangkat lain. Bandingkan dengan head satria fu, noken as bekerja mengontrol langsung buka dan tutup klep, tidak ada perantara, minim beban gesek. Artinya bisa kamu lihat , suzuki satria fu dengan mudahnya menarikan jarum tachometer ke belasan ribu RPM. Pernah lihat grand standard seperti itu… ooo tidak bisa
- Kebutuhan pir klep yang lebih lembut. Dengan berat massa klep yang relatif lebih ringan, batang klep fu ber-diameter 4,5 milimeter , dibandingkan megapro berdiameter 5,5 milimeter. Payung klep fu hanya 22 milimeter, dibandingkan megapro 31 milimeter. Berat dari klep ini sendiri adalah kerugian, untuk mengembalikan klep pada kedudukannya, megapro membutuhkan pir klep lebih keras, sedangkan fu cukup dengan pir klep relatif lembut. Kinerja mesin berputar menjadi ringan, akselerasi tidak diragukan lagi = yahud!
- Nafas. Ini ada hubungannya dengan valve curtain area, atau luasan saat klep terbuka, rata-rata multiklep memiliki flow 20 % lebih baik daripada yang klep tunggal. More FLOW = More POWER!
Seperti salah satu ide untuk membangun motor harian kencang, adalah dengan BORE UP!
Jangan jadi banci dengan main tanggung, instalasi piston scorpio adalah pilihan tepat, kapasitas mesin melonjak menjadi 200 centi cubic. Kenapa ga stroke up? Dengan tetap mengandalkan langkah standard, kita masih bisa meneriakkan mesin FU dengan keras di RPM tinggi!! Dasar argumentasinya ada di teori yang bernama : Piston Speed.
Stroke in inches x rpm | |
Piston speed in FPM = | ———————— |
6 |

Untuk balap? Lain lagi, mesin fu bisa dipaksa untuk teriak hingga 13,000 RPM lebih, apalagi mesin balap drag… hanya saja yang perlu kita tahu, dalam balap -selesai event mesin kita bongkar dan dievaluasi ulang, part-part apa yang perlu diganti jadi kelihatan, bukan menunggu rusak dan jebol.
Porting head adalah penentu utama apakah mesin sanggup teriak hingga belasan ribu RPM atau tidak. Meningkatkan aliran udara berarti meningkatkan performa mesin. Tidak semua bagian pada porting diambil oleh pisau tuner, bagian-bagian tertentu dengan kelokan tidak rata, dan area yang bumpy menjadi konsentrasi utama.
Pengaturan kompresi saat bore up menjadi kuncian, negosiasi antara tenaga dan bahan-bakar yang harus dipakai menjadi topik pembicaraan antara mekanik dan pemilik motor. Untuk dipakai sehari-hari penting untuk menjaga kompresi tidak terlampau tinggi dari desain pabrikan, untuk menjaga keawetan spare-part.
Lift noken as cukup ditinggikan 1 milimeter dari standard, durasi dibuka di kisaran 288 derajat, untuk lebih memberi banyak tenaga pada mesin. Durasi lebih besar berarti banyak bahan-bakar masuk ke dalam silinder, hal ini membutuhkan penyesuaian waktu penyalaan busi lebih maju, maka cdi REXTOR adjustable didaulat untuk menyelaraskan pembakaran. Pengkabut bahan-bakar dibantu dari moncong keihin pe28 yang sudah direamer 3 milimeter agar tidak terjadi jelaga dalam transfer tenaga hingga RPM tinggi. Kampas kopling suzuki RGR dan pir kopling suzuki smash menjadi andalan penghantar daya anti selip. Knalpot dengan pipa multi taper menggeser knalpot standard, apa yang bisa dipertahankan mungkin hanyalah tabung silincer standard, namun dalaman haruslah dimodifikasi ulang untuk meningkatkan tenaga.
Kini Suzuki satria FU 200 CC siap menemanimu di segala suasana, pencet electric starter – nya, … RRRrrrooOAAAAARRrrrRR!!!
Tetap Sehat! Tetap Semangat! Biar bisa modifikasi mesin tiap hari!!!
RAT MOTORSPORT INDONESIA
RAYA BYPASS JUANDA NO. 1
SIDOARJO
0856 455 77 007
mail us : dragswega201@yahoo.com
facebook : swega RAT, wawan RAT, kicky RAT, abby yasa yanuar
MODIFIKASI MESIN SPORT :: MINERVA
Posted: 15 Agustus 2011 by ratspeed in RAT PROMOTIONTag:bore up, klep besar, korek harian, minerva, modifikasi mesin, noken as, porting head
Spec 2011
Jika harry potter memiliki segudang ilmu sihir , maka RAT pun tak mau kalah dalam mengembangkan ilmunya. Kami bukan peng-copy yang menunggu hasil, kami adalah kreator : pencipta , pengembang, pengolah. Jiwa kami bergejolak, penuh gelora dan gairah akan modifikasi. Imajinasi kami liar. Apa yang dianggap orang mustahil, kami akan jalani!
Minerva kok mau kencang…? Kata orang… mimpi…! Kami tetap meneguhkan hati. Ketika orang mentertawai… kami membongkarnya. Orang lain mencemooh konstruksi dan bahan mesinnya… kami memodifikasi dan mengembangkannya. Ketika orang lain masih ditempat yang sama dan terbengong… kami berlari kencang meninggalkannya!
Jika kamu memiliki mimpi dan keteguhan hati : Welcome home brother. RAT adalah garasi untuk semua rider. Jangan heran jika minervamu mampu melahap motor jepang lain nantinya.
RAT MOTORSPORT INDONESIA
RAYA BYPASS JUANDA N0. 1
SIDOARJO
085645577007
dragswega201@gmail.com / facebook : Swega RAT, Abby Yasa Yanuar, Kicky RAT, Wawan RAT,
Jika harry potter memiliki segudang ilmu sihir , maka RAT pun tak mau kalah dalam mengembangkan ilmunya. Kami bukan peng-copy yang menunggu hasil, kami adalah kreator : pencipta , pengembang, pengolah. Jiwa kami bergejolak, penuh gelora dan gairah akan modifikasi. Imajinasi kami liar. Apa yang dianggap orang mustahil, kami akan jalani!
Minerva kok mau kencang…? Kata orang… mimpi…! Kami tetap meneguhkan hati. Ketika orang mentertawai… kami membongkarnya. Orang lain mencemooh konstruksi dan bahan mesinnya… kami memodifikasi dan mengembangkannya. Ketika orang lain masih ditempat yang sama dan terbengong… kami berlari kencang meninggalkannya!
Jika kamu memiliki mimpi dan keteguhan hati : Welcome home brother. RAT adalah garasi untuk semua rider. Jangan heran jika minervamu mampu melahap motor jepang lain nantinya.
- Bore Up! Menanamkan piston dengan diameter lebih besar, memberi daya hisap ke dalam silinder lebih banyak sebagai sumber tenaga mesin. Kapasitas mesin membengkak = tenaga besar!
- Hi-Dome ! Meningkatkan daya tekan campuran udara/bahan bakar ke cawan pembakaran, menaikkan kompresi = menaikkan tenaga, akselerasi lebih cepat.
- Rubah klep besar! Gerbang pintu jalur masuk bahan-bakar dan pembuangan gas sisa pembakaran lebih besar, meningkatkan efisiensi kerja mesin, menjadikan lebih ringan dalam menghisap bahan-bakar/memompa sisa pembakaran!
- Porting-Polished! Menata ulang geometri dan ukuran jalur hisap dan buang pada kepala silinder untuk memaksimalkan debit dan kecepatan udara masuk dan keluar silinder.
- Cammed Up! Ubahan durasi dan lifting noken as memberi nafas lebih, tenaga ekstra pada putaran menengah ke atas yang tidak ada habisnya. Overlaping klep lebih tinggi, memaksimalkan pembilasan, mesin lebih dingin dan putaran atas lebih bagus.
- Karburator Keihin Pe28mm! Desain venturi lebih bagus dengan skep rounded, pilihan tepat untuk menambah tenaga diatas 6,000 RPM dan terus mensuplai hingga 12,500 RPM.
- Modifikasi Knalpot! Pengaturan ulang knalpot meningkatkan konsentrasi tenaga, pelepasan gas buang optimal berarti memberi banyak ruang di dalam silinder untuk udara bersih masuk dan mengisi silinder.
RAT MOTORSPORT INDONESIA
RAYA BYPASS JUANDA N0. 1
SIDOARJO
085645577007
dragswega201@gmail.com / facebook : Swega RAT, Abby Yasa Yanuar, Kicky RAT, Wawan RAT,

Tidak ada komentar:
Posting Komentar